Menag Haruskan Program Jajarannya Berdampak Sosial

By Admin

nusakini.com-- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta jajarannya untuk mengevaluasi program masing-masing satuan kerjanya untuk memastikan semuanya bisa berdampak sosial. 

Hal ini ditegaskan Menag saat memberikan sambutan sekaligus membuka Raker Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan. "ASN perlu melakukan refleksi apakah yang dilakukannya sudah sesuai harapan publik. Program yang disusun harus berdampak besar kepada kehidupan sosial sehingga nilai kemanfaatan Kemenag semakin dirasakan," ujar Menag di Banjarmasin, Senin (10/4). 

Refleksi dan evaluasi penting, kata Menag karena tugas utama ASN adalah melayani, dan tolak ukur utamanya adalah apakah hal itu sudah sesuai harapan masyarakat ataukah belum. Untuk itu, Menag mendorong jajarannya untuk terus berinovasi agar program yang dirumuskan dapat mengikuti dinamika masyarakat sekaligus merespon harapan mereka yang juga semakin besar dan beragam. 

"Berinovasi lah! Keluar dari rutinitas. ASN Kemenag harus menjadi ASN yang gaul," ujarnya. Menag melarang jajarannya hanya menetap di menara gading atau nyaman di tempurung sehingga tidak peka terhadap lingkungan. Pergaulan yang luas penting agar muncul kepekaan dan kepedulian sehingga ada kesadaran tentang apa harapan masyarakat. 

Meski demikian, Menag mengapresiasi capaian Kanwil Kemenag Kalsel. Menjadi yang terbaik dalam pengelolaan website menurutnya merupakan modal besar dalam mengelola informasi serta menangkap aspirasi umat. Menag berharap ASN Kemenag dapat mengakrabi media, sekaligus menjadikannya sebagai mata dan telinga untuk menangkap aspirasi. 

Sebelumnya, Kepala Kanwil Kemenag Kalsel Noor Fahmi melaporkan bahwa raker ini akan dijadikan sarana evaluasi dan refleksi program tahun sebelumnya. Meski capaian kinerja Kanwil terbilang baik pada 2016, yaitu 94,36%, namun hal itu tidak menjadikan ASN Kanwil berpuas diri. 

Aparatur Sipil Negara Kanwil Kemenag Kalsel berjumlah 7.309 orang. Dari jumlah itu, 5.221 di antaranya adalah pegawai madrasah (guru). 

Kanwil Kalsel membina 1.041 lembaga pendidikan (RA dan Madrasah), dan 139 KUA Kecamatan. Kuota haji dalam 4 tahun terakhir hanya 3.050 sehingga mengakibatkan antrian jemaah mencapai 30 tahun. 

"Kuota 2017, bertambah menjadi 3.831 jemaah. Rata-rata masa tunggu terpangkas menjadi 24 tahun," ujarnya. 

Sepanjang 2016, Kanwil Kemenag Kalsel juga telah menandatangani sejumlah MoU dengan beberapa pihak, antara lain: dengan Kejaksaaan Tinggi Kalsel dalam hal penanganan masalah hukum perdata dan tata usaha negara, dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kalsel tentang percepatan penyelesaian sertifikat tanah BMN dan tanah wakaf, dengan dinas kehutanan terkait program revolusi hijau. (p/ab)